Source: freepik.com/rawpixel-com

Sebelumnya, saya turut prihatin atas wabah Covid-19 yang menimpa hampir di seluruh penjuru dunia. Lantas, apakah dengan adanya virus ini akan menghentikan segala aktivitas dan kebaikan manusia untuk sesamanya? Saya ada sedikit cerita tentang apa yang saya alami dan saya renungi akhir-akhir ini.

Saya sempat khawatir saat Bapak Presiden Jokowi mengumumkan bahwa sudah ada warga Indonesia yang terjangkit virus Covid-19. Bukan khawatir karena penyebaran dari virus Covid-19 yang sangat masif, tetapi bagaimana nasib para rakyat Indonesia kelas ekonomi menengah kebawah kedepannya nanti saat virus Covid-19 benar-benar mewabah di Indonesia. Kenapa saya khawatirkan hal tersebut? Karena akibat dari Covid-19 ini, pemerintah mewajibkan masyarakat untuk tetap tinggal di rumah, memberlakukan pembatasan sosial. Akibat dari itu, produktivitas dari masyarakat menurun, dan menyebabkan pula melemahnya perekonomian negara.

Lalu, bagaimana nasib mereka para pekerja serabutan atau harian? Yang hanya mengandalkan hasil kerja hari itu juga untuk makan keesokan harinya. Ya, pertanyaan tersebut selalu berputar di dalam kepala saya, hingga akhirnya pertanyaan tersebut terjawab oleh mereka para orang-orang baik.

Saat itu saya sedang keluar rumah untuk mengambil sebuah barang di suatu tempat, dalam perjalanan tersebut saya melihat sebuah mobil yang berhenti dan membagikan makanan dan kebutuhan pokok kepada ojek online, ojek pangkalan, pengemis, pengamen, penjual koran dan lainnya. Tidak hanya sekali saya melihat peristiwa seperti itu, bahkan saat saya surfing di social media pun, banyak sekali video dan foto terkait kegiatan kebaikan yang sedang dilakukan, bahkan adapula tulisan tentang kebaikan berbagi yang sangat memotivasi para netizen. Ternyata masih banyak orang baik di dunia ini, yang rela menyisihkan hartanya, tenaganya, pemikirannya untuk diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan.

Dari cerita saya tersebut, saya harap kita semua dapat saling berlomba-lomba dalam menebar kebaikan, khususnya di bulan ramadhan ini. Karena tidak akan merugi orang yang senantiasa menebar kebaikan.

"Berbuat kebaikan itu harus jadi orang hebat, berbuat kebaikan itu sangat berat untuk kita yang hidup berkecukupan", begitu kata orang-orang. Sering juga kita menilai kebaikan semata-mata dengan ukuran nilai materi, seolah-olah segala kebaikan hanya dapat diukur menurut besaran nilai yang kita berikan.

Pemikiran seperti itu kerap menyesatkan, karena kita berpikir hanya saat kita mapan atau kaya saja baru bisa berbuat kebaikan. Karena kaya identik dengan banyak uang, dan banyak uang dapat digunakan untuk kebaikan.

Pernyataan tersebut sangat salah menurut saya, mengapa? Untuk memberi atau berbuat kebaikan, tidak harus saat kita mapan saja, tidak harus saat kita mempunyai uang. Memberi manfaat seperti menyalurkan energi positif ke khalayak masyrakat pun sudah bisa kita sebut menebar kebaikan. Memberi sedekah walau hanya seribu atau dua ribu pun sudah dapat disebut memberi kebaikan. Seperti bunyi pada surat az-Zalzalah ayat 7 dan 8:


فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ . وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. az-Zalzalah: 7 – 8).

Menurut saya pula, orang yang hebat dalam berbagi adalah orang yang dalam keadaan sulit pun masih tetap berbagi. Masih tetap peduli kepada sesamanya. Karena sejatinya, kita hidup untuk memberi manfaat. Maka, hiduplah seperti pohon rindang yang memiliki buah banyak, dimana kerindangannya dapat memberikan kesejukan bagi masyrakat, dan buahnya dapat memberikan manfaat bagi orang banyak.

Kita semua tahu jika dalam kondisi seperti ini banyak suadara kita yang tidak dapat berjuang sendiri. Maka dari itu, marilah tebar empati, dengan cara berbagi, khususnya di bulan ramadhan ini. Karena kecil bagi kita, bermanfaat besar bagi mereka. Kita doakan juga untuk mereka para tulang punggung keluarga yang masih bekerja di situasi seperti ini, semoga selalu diberikan kesehatan, dan dilancarkan rezekinya. Aamiin Ya Robbal Alaamiin.


“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa"


Dompet Dhuafa, berdiri sejak tahun 1993, adalah sebuah lembaga sosial kemanusiaan yang menyalurkan dana Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf, serta dana sosial lainnya.

Untuk kalian yang ingin berdonasi dan berzakat fitrah di bulan ramadhan ini, dapat disalurkan melalui Dompet Dhuafa.

Post a Comment

Previous Post Next Post